fbpx
Home » Artikel » Pesan Rasulullah Untuk Para Pemimpin

Pesan Rasulullah Untuk Para Pemimpin

by | Sep 28, 2015 | Artikel

Pesan Rasulullah untuk para Pemimpin
Dr. Miftah Faridl
 
 pa miftah
Islam menekankan tentang pentingnya pemimpin, dan masyarakat Islam perlu punya pemimpin. Orang Islam juga harus berusaha memiliki kemampuan memimpin; sebab da’wah amar ma’ruf nahi munkar yang paling efektif adalah yang dilakukan oleh pemimpin. Pemimpin yang baik mendapatkan penghargaan dan kedudukan yang tinggi di sisi Allah. Sebaliknya pemimpin yang tidak baik mendapat laknat dan kutukan dari Allah.
Ada sejumlah pesan moral dari Rasululah SAW yang penting untuk direnungkan oleh mereka yang mendapat amanah sebagai pemimpin dan bagi mereka yang ingin jadi pemimpin.
Kepada sahabat Abu Dzarrin, Rasulullah SAW menyampaikan pesan: “Sesungguhnya kepemimpinan itu adalah suatu amanah dan di hari kiamat akan mengakibatkan kerugian dan penyesalan kecuali mereka yang mengambilnya dengan cara yang baik serta dapat memenuhi kewajibannya sebagai pemimpin dengan baik”. (HR. Muslim).
Rasulullah SAW bersabda : “Tunggu tanggal kehancurannya, apabila amanat disia-siakan maka tunggu tanggal kehancurannya. “Para sahabat serentak bertanya, “Ya Rasulullah apa yang dimaksud menyia-nyiakan amanah itu?” Nabi SAW bersabda: “Apabila sesuatu urusan diserahkan kepada bukan ahlinya maka tunggu tanggal kehancurannya”. (HR Bukhari).
Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik pemimpin kamu adalah mereka yang kamu cintai dan mereka pun cinta kepada kamu, kamu menghormati mereka dan mereka pun menghormati kamu”. Sejelek-jelek pemimpin kamu, adalah yang kamu benci dan mereka pun benci kepada kamu, kamu melaknat mereka, mereka pun melaknat kamu”. (HR. Muslim Ahmad dan AdDarim).
Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa yang mengangkat seseorang untuk mengurus urusan Mu’min padahal ia tahu ada orang yang lebih pantas untuk mengurus urusan itu maka ia telah berkhianat kepada Allah, khianat kepada Rasulullah dan (dalam Hadits lain dikatakan) khianat terhadap orang-orang Muk’minin”. (HR. Hakim). Sebagian ulama berpendapat ini perkataan ‘Umar.
Kepada Ka’ab bin Ujrah Rasulullah berpesan : “Semoga Allah melindungimu Dari kepemimpinan orang yang jahat”. Ka’ab bertanya: ‘ Apakah kepemimpinan orang yang jahat itu? Nabi SAW bersabda: “Yaitu para pemimpin yang ada sesudahku yang tidak mengikuti petunjukku dan tidak bersunnah dengan sunnahku. Maka barangsiapa yang membenarkan atas dustanya dan membantu kezhalimannya, mereka itu bukanlah ummatku dan aku pun tidak termasuk bersama mereka, mereka tidak akan mendatangi telagaku. Dan barangsiapa yang tidak membenarkan dustanya dan tidak membantu kezhalimannya, maka mereka itu temasuk ummatku dan aku pun bersama mereka, mereka mendatangi telagaku’. (HR Ahmad).
Ma’qol bin Yasar ra berkata; Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada seorang pemimpin yang memimpin sekelompok Muslimin yang kemudian ia mati sedangkan ia menipu mereka kecuali Allah telah mengharamkan baginya surga”. Menurut riwayat lain: “Tidak ada seorang hamba yang telah dibebani tugas memimpin oleh Allah dan ia tidak pernah menasehati mereka, kecuali ia tidak akan mendapatkan wanginya (keindahan surga)”. Menurut riwayat Muslim: “Tidak ada dari seorang pemimpin yang memimpin urusan Muslim, yang kemudian ia tidak bersungguh-sungguh (memperjuangkan) dan menasehati mereka, ia tidak akan masuk surga”. (HR Bukhari, Muslim dan Ahmad).
 ‘A’isyah ra, berkata: Rasulullah Saw bersabda: “Andaikata Allah menghendaki seorang Pemimpin itu baik, maka Allah menjadikan baginya ,menteri-menteri (pembantu-pembantu) yang benar. Andaikata ia lupa ia selalu diingatkannya dan andaikata ia ingat, ia selalu ditolongnya. Tetapi andaikata Allah berkehendak atasnya selain itu (tidak baik) maka Allah menjadikan baginya menteri-menteri (pembantu-pembantu) yang jahat. Anadaikata ia lupa tidak diingatkannya dan andaikata ia ingat tidak pula ditolongnya”. (HR Nasa’i).
Rasululah SAW bersabda : “Barangsiapa di antara kamu memimpin sesuatu pekerjaan dan Allah berkehendak baik baginya, maka Allah menjadikan baginya para pembantu yang shaleh. Andaikata ia lupa, ia diingatkannya dan andaikata ia ingat maka ditolongnya”. (HR Abu Dawud, Nasa’ dan Ahmad).
Rasulullah SAW bersabda: “Bahwa orang yang paling dicintai Allah pada hari kiamat dan orang yang terdekat dengannya, ialah pemimpin yang adil, sedang orang-orang yang paling jauh denganNya ialah pemimpin yang jahat” (HR Tirmidzi dan Ahmad).
Abu Hurairah ra berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW: “Disodorkan  padaku tiga golongan yang paling pertama masuk surga. Dan tiga golongan juga yang paling pertama masuk neraka. Adapun yang paling pertama masuk surga ialah: orang yang mati syahid, hamba sahaya yang baik ibadahnya kepada Allah dan selalu menasehati majikannya (tuannya) dan mereka yang menjauhkan diri dari barang yang haram. Adapun tiga golongan yang paling pertama masuk neraka ialah: Pemimpin yang menipu, hartawan yang tidak pernah memberikan kewajiban (zakat) dan orang yang fakir yang sombong”. (HR Damiri dan Ahmad).
Abu Darda ra berkata: Telah memberi amanat kepada kami, Rasulullah SAW: “Bahwa yang paling aku takuti atasmu ialah pemimpin yang menyesatkan”. (HR Ahmad).
Abu Dzarrin ra berkata: Aku pernah berjalan dengan Rasulullah SAW, beliau bersabda: “Selain Dajjal yang paling aku takuti atas ummatku”, beliau mengatakannya tiga kali. Kata Abu dzarrin, aku bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah yang selain Dajjal yang paling engkau takuti atas ummatmu itu? Nabi SAW bersabda: “Yaitu pemimpin-pemimpin yang menyesatkan”. (HR Ahmad).
Abu Hurairah ra berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Tiga macam orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat nanti dan Allah tidak akan mensucikannnya bahkan mereka akan mendapatkan siksa yang pedih, yaitu: “Seorang yang mempunyai kelebihan air sedang dia mencegahnya kepada orang yang dalam perjalanan. Dan seorang yang memba’iat (mengangkat) seorang pemmpin, tetapi tidaklah ia mengangkat kecuali untuk kepentingan materi. Andaikata ia diberi sesuatu dari apa yang dikehendakinya maka ia memenuhinya. Tetapi andaikata tidak, maka ia tidak memenuhinya. Dan seseorang yang menjual harta sesudah Asar (sesudah Asar dianggap oleh orang Arab sebagai waktu yang paling berbahaya jika bersumpah palsu) kemudian ia bersumpah dengan Asma Allah bahwa ia telah memberikannya kepada seseorangpadahal  dia tidak memberikannya”. (HR Bukhari, Tirmidzi dan Ahmad).
Abu Syammah Aslaz dari saudara sepupunya yang termasuk sahabat Nabi Saw berkata. Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa memimpin urusan manusia kemudian ia menutup pintunya bagi orang yang miskin atau bagi orang yang dizhalimi atau bagi orang yang mempunyai keperluan, maka Allah akan menutup pintu kasih sayangnya bagi orang tersebut, sewaktu ia perlu sekali lebih dari keperluan tadi”. (HR Ahmad).
Muadz bin Jabal ra berkata: Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa memimpin suatu urusan manusia, lantas menyembunyikan diri dari yang lemah dan dari yang mempunyai keperluan, maka Allah akan menyembunyikan diri darinya pada hari kiamat”. (HR Ahmad).
Atas dasar Hadits-hadits tersebut ketika seseorang mendapat peluang menjadi pemimpin, ia bisa menyambutnya dengan pernyataan sebagai berikut :
–          Bismillah, atau
–          Alhamdulillah, atau
–          Subhanallah, atau
–          Astaqfirullah, atau bahkan
–          Inna lillahi wa ’inna ilaihi raji’un.

 

DR. H. Miftah Faridl
 
·Pembimbing Utama Biro Perjalanan Umrah dan Haji Safari Suci
·Dosen Mata Kuliah Etika Institut Teknologi Bandung
 
 
0 Comments
Translate »
Open chat
Assalamualaikum
ada yang bisa dibantu?