fbpx
Home » Artikel » Anak Istimewa Pilihan Allah

Anak Istimewa Pilihan Allah

by | Oct 21, 2016 | Anak Yatim dan Dhuafa, Artikel, Berita, Fakta dan Realita

berbagi

Tangisnya ikut mengundang tangisan para pelayat itu, seorang anak laki laki menangis dalam pelukan seorang ibu yang seluruh wajahnya telah basah oleh air mata “ Buu ….! kenapa bapak tidur terus?, bapak…bapak ayo bangun, bapak aku mau digendong bap..a..a..k banguuun…!!!” anak itu terus menangis menguncang guncang tubuh beku,yang tidak terusik sedikitpun oleh tangis sang anak bungsunya, yang masih berumur 3 setengah tahun,sang anak tak mengerti arti kebisuan dan diamnya sang ayah, dia gak tau kalo ayahnya tak akan lagi menggedongnya, tak lagi akan mendekapnya disaat dia terjatuh karena berlari girang menyambut kedatangan sang ayah dari sepulang kerja. Betapa dia tak menyadari tangisnya sangat memilukan semua orang yang melihat kejadian itu. Betapapun itu bukanlah sebuah keinginannya, kehilangan ayah yang dibutuhkan untuk menuntunnya menjalani kehidupan ini. Anak kecil itu tak tau bila ayahnya telah pergi untuk selamanya dia hanya tahu sekarang cuma ada ibu yang temani hari-hari dia dalam menempuh perjalan panjang hidupnya.

Mungkin ada sebuah tanya di hati pada setiap anak yang harus menjadi yatim statusnya tanpa sedikitpun dia berkeinginan ataupun memimpikannya, tapi itulah kenyataan yang ada. Pada saat usianya yang masih kecil  dia tak faham apa arti kehilangan tapi dia harus merasakan mengapa saya tak seperti orang lain yang bisa main-main sama ayahnya kenapa dia harus sendirian aja kalo main bola, “bu dimana bapak sekarang “ tanya nya dan tak pernah ada jawaban . Disaat mulai besar akhirnya dia tahu ayahnya sudah tak kan pernah kembali, ada luka yang dalam di hatinya namun dia memilih menyimpannya, hanya…  di saat sendirian dia bicara dengan hatinya “ Mestinya bapak ada DISINI  Temani saya main bola , Allah mengapa bapakku  kau ambil padahal aku membutuhkannya, mestinya Bapak ada DISINI bersama mengajariku bagaimana caranya menjadi lelaki sejati yang tangguh dan sanggup memikul beban seberat apapun, tapi sekarang aku harus belajar sendiri bagaimana menguatkan hati dan juga tubuhku, kini  harus aku sendiri membuat ibunya tetap tersenyum.” (seorang anak yatim merenungkan hidup yang dijalaninya)”.

Walau seorang diri hidup ini harus dijalani sesakit dan sepedih apapun walaupun mungkin ada pula anak yatim yang hidup lebih baik dari yang bukan yatim, tapi menjadi yatim itu adalah sesuatu yang sangat menyakitkan, anak-anak yatim sangat menyadari betapa mereka sangat butuh orang tua sebagai sosok panutan atau tauladan dan merasa nenjadi anak yang sempurna, yaitu anak yang memiliki kedua orang tua. Lalu mengapa anak-anak yang tidak yatim malah seolah-olah membuat dirinya yatim tak butuh orang tua dan malah menjauh dari pelukan ayah bunda …ironis …sekali.

Dalam statusnya itu ada banyak hal yang istimewa yang membuat dirinya menjadi sangat istimewa dalam setiap helai rambutnya terdapat kebaikan bagi mereka yang mengusap rambutnya pada diri nya mrengalir berkah dan pahala Allah bagi siapa saja yang memuliakannya diantara rentangan tangannya saat dia menengadah memanjatkan doa ada kekuatan Allah yang mengabulkan setiap permohonannya, dan pada kesholehannya ada syurga yang disediakan bagi ibu atau siapa saja yang mendidik dan merawatnya dengan cinta.

Anak Yatim sebutan bagi mereka yang masih kanak kanak ditinggal ayah atau ibunya ,pada mereka banyak kepedulian dari siapa saja yang punya nurani dan mengerti bahwa mereka ada bukan karena pilihannya tapi mereka ada karena kehendak takdir semata. Kehendak Allah atas dirinya karena Allah berkehendak memberikan status yang sangat istimewa dan dengan segala keistimewaanya itu banyak orang yang butuh akan dirinya .

Menyayangi dan menyantuni anak yatim adalah sebuah ibadah yang Allah perintahkan, dan neraka balasannya bagi siapa saja yang mendzaliminya baik menggunakan hartanya dengan cara yang tidak ma’ruf ataupun menganiaya dirinya, Disaat mereka masih kanak-kanak mereka tak bisa tentukan hidupnya , mereka sangat membutuhkan dukungan atau topangan dalam menjalani hidupnya, uluran tangan dari kerabat atau siapa saja tentu sangat berarti dalam menopang kebutuhannya. Hal itu sangat jelas karena seorang anak yatim yang di tinggalkan ayahnya sebagai sumber nafkah kehidupannya telah hilang, walaupun pada dasarnya kertika orang yang mencari nafkah dari sebuah keluarga bukan berarti akan terputus pula rizkinya tentu saja tidak, tapi ada cara lain rizki itu datang salah satunya dari uluran tangan orang lain.

Anak yatim yang istimewa ini tidak terlepas dari bimbingan orang-orang yang menyangi dan peduli pada kehidupannya dimasa yang akan datang, dengan penuh rasa cinta mereka akan terus berusaha membantu agar kelak kehidupan mahluk Allah yang  istimewa ini menjadi punya arti yang lebih bagi dirinya, orang lain juga lingkungannya.

14732130_1068093973305320_8702983344410729166_n 14717203_1066519103462807_2715927748763467168_n    14717133_1065442303570487_5910955500413556780_n

0 Comments
Translate »
Open chat
Assalamualaikum
ada yang bisa dibantu?