Bersyukur adalah suatu istilah yang sudah sangat akrab di telinga kita.apakah pemahaman kita tentang arti bersyukur itu sudah merasuk pula pada jiwa kita ?.
Bersyukur yang benar itu harus mencerminkan dua macam tindakan yang saling terkait.Yaitu secara batiniah mengagungkan sang pemberi nikmat ,dan secara lahiriah melakukan perbuatan atau amal yang dapat membuat ‘si pemberi nikmat’ itu merasa senang ( Karena yang memberi nikmat pada kita itu adalah Allah,maka kita harus membuat dia senang,yaitu dengan jalan taat atau patuh mengerjakan segala kehendak-kehendak-nya)
Ciri orang yang bersyukur adalah ia takut mengerjakan perbuatan yang tidak di senangi Allah dan ia pun taat mengerjakan perintah-nya,karna ia menyadari benar bahwa Allah telah memberinya berbagai macam kenikmatan. Terngiang-ngiang selalu di hatinya peringatan Allah :
……Dan sedikit sekali dari hamba-hamba ku
yang berterima kasih,
Qs.Saba’(34):13
Baginya mengerjakan perbuatan yang tidak di senangi Allah ataupun membangkang kepada-nya dengan tidak melaksanakan perintah-perintah-nya,sama artinya dengan tidak berterima kasih atas segala nikmat yang telah diberikan Allah kepadanya.
Hendaknya kita selalu membiasakan berpikir positif terhadap apa pun yang terjadi,karena berpikiran negative menghalangi untuk bersyukur.Berpikiran negative akan melupakan kita kepada nikmat yang telah kita terima.
“JIKA ENGKAU DIBERI REZEKI,JANGANLAH ENGKAU LIHAT PADA KECIL
REZEKI ITU.TAPI LIHATLAH PADA SIAPA YANG MEMBERI REZEKI.”
#Hadits Qudsi#
Source : Bahan Renungan Kalbu
0 Comments