fbpx
Home » Artikel » Zakat Galian Pasir ! Apakah termasuk zakat barang tambang?

Zakat Galian Pasir ! Apakah termasuk zakat barang tambang?

by | Oct 28, 2020 | Artikel, Dalil | 0 comments

ZAKAT GALIAN PASIR– Sebelum menjawab pertanyaan “Zakat Galian Pasir ! Apakah termasuk zakat barang tambang?”,  akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai barang tambang atau ma’adin. Ma’adin adalah asal kata dari ma’adin. Asal kata dari adina ya’danu yang artinya mencabut atau mencungkil, atau addana yu’addinu artinya menjadikannya tempat kediaman atau menggali barang tambang. Maka barang tambang adalah segala macam hasil tambang seperti minyak, gas, batu bara, emas, perak, timah, tembaga, nikel, selicon, dan sebagainya. Zakat ma’adin ini tanpa nisab dan haul.

Qaidah tentang ma’adin menurut Ibnu Qudamah dalam al-Mughni,III : 23

Ma’adin adalah apa yang keluar dari bumi dari apa-apa yang diciptakan padanya dari yang lainnya yang memiliki nilai.

Berdasarkan keterangan ini, yang di maksud barang tambang adalah barang-barang berharga dengan istilah jawahirul ardh(kekayaan atau perhiasan bumi yang bernilai tinggi). Sementar batu, pasir, tanah, dan air adalah ma’adin/al-ard(bumi) itu sendiri yang menjadi tempat keberadaan barang tambang. Dengan demikian, barang-barang tersebut tidak terkena dengan kewajiban zakat ma’adin.

Zakat Pertambangan

Zakat Pertambangan

Akan tetapi, bila dijadikan komoditas yang diperjual belikan, barang-barang tersebut terkena dengan zakat tijarah. Contohnya, barang-barang seperti batu, pasir, tanah urug, tanah liat, termasuk ikan dilaut atau disungai lalu diambil dan diperjualbelikan, tanpa proses perubahan bentuk bahkan nama, atau percampuran dengan barang lainnya. Makannya, dijual apa adanya sesuai bentuk asli ketika diambilnya. Maka, zakatnya adalah jakat tijarah, yakni dikeluarkan 21/2 % (2,5%) dari barang tersebut atau dari harga jualnya.

 

“Dari Samurah bin Jundab ra.berkata :,”amma ba’du”, sungguh Rasulullah Saw. Memerintah kami agar mengeluarkan zakat dari barang yang kami siapkan untuk dijual”(HR Abu Daud dan ad-Daraqutni)

Maka, hadits ini menerangkan bahwa zakat diambil 21/2 persen dari harga atau nilai barang yang akan dijual, bukan dihitung dari barang yang telah terjual dengan labanya, jadi, berapapun laba yang didapat tidak termasuk yang terkena dengan kewajiban zakat. Dengan demikian, batu, pasir, tanah liat, dan tanah urug tidak terkena dengan kewajiban zakat barang tambang.

BACA JUGA : Inilah Hukum Zakat Tanaman dan Buah-buahan

                                                                                                                                                             SOURCE : BUKU ISTIFTA

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Translate »
Open chat
Assalamualaikum
ada yang bisa dibantu?